Dua Bocah Malang, Dibunuh Ayah Tiri, Sakit Hati Dibilang Pelit, Karena Tak Dibeli Es Creim

Dua Bocah Malang, Dibunuh Ayah Tiri, Sakit Hati Dibilang Pelit, Karena Tak Dibeli Es Creim
Dua Bocah Malang, Dibunuh Ayah Tiri, Sakit Hati Dibilang Pelit, Karena Tak Dibeli Es Creim • ...

Dua bocah dibunuh ayah tiri di sekolah Global Prima di Jalan Brigjen Katamso Medan. Rekonstruksi digelar tim personil Polsek Medan Kota bersama personil inti Polrestabes Medan.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko kepada awak Media mengatakan, "polisi menerima informadi setelah tujuh jam menemukan dua jenazah bocah, lalu pihaknya membentuk dua tim pemburu pelaku pembunuhsn sadis dan berhasil membekuknya, Jumst, 19 Juni 2020, malam. Sementsra ibu korban yang mengantar kedua bocah itu, ke rumah neneknya.

Dan malam itu juga kedua korban kembali ke rumah sambil nonton di telivisi bersama pelaku," kata Kepala Kepolidian Kota Besar Medan itu, Senen, 22 Juni 2020.

Awal sebelum terjadi pembunuhan, kedua bocah itu minta dibelikan es krim, spontan pelaku menjawab tak punya uang.

Kemudian kedua anak-anak dengan polosnya menjawab, dasar pelit nanti kami bilang pada ibu cari bapak baru.

Mendengar jawaban polos kedua anak tirinya itu, pelaku meresa sakit hati dan jengkel langsung menyeret kedua tersebut ke sekitar Sekolah Global Prima (SGP) Medan, sampai di lokasi pelaku yang sudah tersulut emosi langsung menghajar kedua bocah tak berdosa itu dengan cara membenturkan kepala anak-anak itu pada dinding bangunan sekolah.

Ketika dilihat pelaku dua anak itu masih hidup, lalu pelaku menginjak-injak kedua korban. Setelah memastikan keduanya tak bernyawa, lalu pelaku meninggalkan lokasi pembantaian tersebut, Sabtu, 20.Juni 2020, ibu anak malang itu bertanya keberadaan dua anaknys.

Dengan rasa ketakutan, pelaku tak menjawab. Lalu pada hari Minggu, 21 Juni 2020, pagi melalui akun facebook, pelaku memberitahu keberadaan kedua bocah malang itu di selokan SGP Medan.

Awalnya pelaksanaan rekonstruksi itu sempat tertunda digelar, akibat antusias warga yang memadati sekitar lokasi
untuk menyaksikan gelar perkara rekonstruksi cara pelaku membunuh kedua bocah itu.

Kapolsek Medan Kota, Kompol M. Rikki Ramadhan, disela-sela gelar perkara, Senen, 22 Juni 2020, mengimbau warga masyarakat yang berkerumun di depan SGP mensterilkan lokasi pada "bapak,ibu dan saudara-saudara biarkan kami bekerja untuk memperdalam kasus ini, dan percayakan kepada kami untuk mengungkap kasus pembunuhan ini," pinta Kapolsek.

Warga penasaran yang bertahan di lokasi Tak berapa lama kemudian mobil tim Tekab Polsekta Medan Kotatiba ditempat dengan membawa hadir tersangka untuk membentangkan cara pembunuhan dilakukan.

Warga sudah menunggu berusaha mendekat sambil melontarkan umpatan dan makian kepada tersangka.

Petugas Kepolisian Medan Kota, yang bersiaga langsung mensterilkan lokasi.

Namun, setelah melihat kerumunan warga, Kapolsek Riikki Ramadhan,merintahkan membawa tersangka kembali ke Mapolsek Medan Kota.

Selanjutnya dimintakan pada warga supaya membubarkan diri. Seusai memboyong tersangka ke Mapolsek, Langsung Kapolsek Nedan Kota menggelar apel koordinasi di SGP.

Sebelumnya warga di kawasan jalan Brigjen Karamso Medan, dihebohkan dengan penemuan jasad manusia diketahui mayat dua orang anak berusia 10 tahun dan 5 tshun di dalam selokan SGP jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun.

Kedua bocah malang itu dianiaya dan disiksa terlebih dahulu, sehingga akhitnya nyawanya melayang dari tangan ayah tiri. (shaf/zie).

Iklan Center 970x90